Kamis, 05 Mei 2011

Hati-hati Memilih Produk Makanan Instan

SAAT memutuskan untuk mengonsumsi makanan instan, maka disarankan untuk teliti. Apalagi saat ini makanan instan bertaburan di pasaran. Seberapa amankah makanan tersebut untuk dikonsumsi?

“Sebaiknya konsumen pintar mengenali makanan-makanan yang mengandung bahan pengawet agar kita lebih waspada terhadap makanan yang dikonsumsi,” ucap pakar pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ir Eddy Setyo Mudjajanto.

Eddy menyatakan, untuk mengenali makanan yang mengandung bahan pengawet, untuk bahan pengawet jenis formalin dan borax bisa dilakukan dengan cara melihat tekstur dari makanan yang sudah tercampur bahan pengawet tersebut. Semisal pada pempek atau bakso, di mana tekstur dari makanan tersebut sangat kenyal.

Eddy kembali menyarankan, cara mengenali kandungan bahan pengawet yang berlebihan, bisa dites pada hewan seperti kucing. Konsumen bisa mencoba pada makanan yang dicurigai mengandung bahan pengawet yang banyak. Sebelum binatang menyantap makanan, biasanya binatang mengendusnya terlebih dahulu. Jika makanan yang dicurigai terpapar bahan pengawet, biasanya binatang tersebut tidak mau memakannya karena binatang sudah tahu bahwa makanan tersebut tercampur sesuatu yang berbahaya.

“Berikan makanan kepada kucing, jika menolak, berarti makanan tersebut mengandung banyak bahan pengawet. Hal tersebut dikarenakan, hewan lebih peka ketimbang manusia,” tutur dosen yang juga mengajar Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi.

Mengenali makanan yang sudah tercampur bahan pengawet juga bisa dikenali dari rasa. Biasanya makanan yang mengandung pengawet, saat dimakan akan terasa pahit pada rasa akhirnya.

Makanan yang sudah tercemar akan memiliki tingkat keawetan lebih dari normal, misal pada pempek yang umumnya tahan satu hari, sedangkan pada pempek yang sudah tercampur bahan pengawet akan lebih lama awetnya, yaitu bisa sampai 5 hari.

Rasa kenyal yang berlebih, keawetan yang terlampau lebih lama dari yang normal, juga warna yang terlalu terang bukan merupakan keistimewaan dari suatu makanan. Justru semua makanan tersebut adalah makanan yang harus dicurigai karena adanya penggunaan bahan pengawet yang berlebihan pada makanan yang secara jangka panjang bisa menimbulkan kanker ini.

Dunia internasional mengenalkan bahan pengawet, yaitu tergolong dalam food additive (yaitu bahan tambahan pangan/BTP). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengartikannya sebagai bahanbahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah sedikit. Gunanya untuk memperbaiki warna, bentuk, cita rasa, tekstur, atau memperpanjang masa simpannya.

Banyak masyarakat yang menggunakan bahan pengawet dengan alasan karena tanpa bahan pengawet, bahan pangan memang cepat rusak, yaitu mudah busuk seperti daging-dagingan, telur, susu termasuk sayur-sayuran, dan buah-buahan. Kerusakan tersebut bisa berbentuk mekanis, fisik, fisiologis, biologis, kimia, atau kerusakan mikrobiologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar